Kamis, 27 September 2018

Kisah Perjalanan Ambulance

PenulisBayyati Husaini

Bagi sebagian orang perjalanan menuju ke tempat yang diinginkan merupakan sebuah kenangan yang harus di abadikan. Kenapa seperti itu?

Sebab, kita akan merasakan suka dan duka dalam menempuh perjalanan, dimulai dari kita masih dirumah hingga kita sampai ke tempat tujuan. Perasaan suka dan duka tersebut akan kita rasakan baik itu bersama orang tua kita, saudara-saudari kita, keluarga kita bahkan teman dan sahabat kita.

Di zaman sekarang ini, anak-anak remaja yang penuh dengan rasa gengsi selalu memilih transportasi yang enak, nyaman ditambah lagi dengan fasilitas yang lengkap. Lain hal nya, yang dirasakan oleh Mahasiswa Akademi Da'wah Indonesia Sambas yang akan melanjutkan pendidikan mereka ke STID Mohammad Natsir. Ambulance lah yang menjadi salah satu sarana transportasi mereka menuju ke tempat pendidikan yang akan mereka tuju.

Kenapa memilih ambulance? Berawal dari ketidaktahuan mereka mengenai informasi-informasi tentang transportasi menuju bandara ditambah lagi mencari transportasi yang irit biaya, membuat salah satu mahasiswa memberikan usulan untuk menggunakan ambulance milik salah satu temannya. Harga sewa untuk ambulance tersebut senilai kurang lebih Rp. 125.000,00 per orang.

Ambulance selalu identik dengan sesuatu yang horror dan menakutkan. Siapa pun tidak akan memilih sarana tersebut untuk dijadikan  sebagai sarana transportasi mereka, tetapi dengan semangat juang dan disertai dengan niat yang lurus tidak menjadikan mereka patah semangat untuk menuntut ilmu dan sepakat untuk menjadikan ambulance sebangai transportasi pilihan mereka.

Pada hari keberangkatan 24 Agustus 2018, mereka lalui perjalanan dengan suka dan duka yang mereka rasakan di dalamnya. Niat yang ikhlas dan semangat menuntut ilmu serta doa dan harapan dari orang tua mereka tak menjadikan mereka malu dengan transportasi yang mereka gunakan. ***


(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar