Penulis: Suci Indah Sari |
Niat itu bukan sekadar mengucapkan nawaytu (saya berniat). Sebab, sesungguhnya niat itu bukan diucapkan secara lisan, namun di dalam hati.
Hati yang sakit akan susah beribadah dan sulit merasa nyaman ketika beribadah. Sebab, hati yang sakit akan menjadikan segala ketaatan terasa hambar.
Namun, jika jasadnya sakit, ia masih bisa merasakan nikmat beribadah. Kenikmatan yang hilang hanya saat kita makan atau minum. Rasanya akan hambar atau menyebabkan mual. Tapi hatinya tetap bisa menikmati ketaatan kepada Allah.
Hati yang ikhlas tidak mengharapkan dunia dan tidak mengharapkan pujian. Ibadah yang ia lakukan semata-mata untuk mengharapkan ridho Allah.
Untuk menghadirkan niat dengan baik, ia harus bersusah-payah. Orang yang menyibukkan diri kepada urusan agama, maka dia yang lebih mudah terbantu hatinya untuk mengingat Allah (meluruskan niat). Jika hati sudah tertuju pada kebaikan, maka ia akan terdorong pada hal-hal kebaikan.
Sebaliknya, jika hatinya telah dipenuhi oleh gemerlap (perkara) dunia, maka akan sangat sulit untuk menghadirkan niat pada keikhlasan. Penipu yang paling ulung dari kehidupan orang yang beriman adalah dunia. Dunia ibaratkan air, semakin mendekat semakin basah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا ضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَآءِ فَا خْتَلَطَ بِهٖ نَبَا تُ الْاَ رْضِ فَاَ صْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا
"Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," (Al- Kahf ayat 45).
Dunia sama seperti air, karena sama-sama cepat hilang dan tidak pernah setia (ibarat air yang tumpah, tidak akan bertahan di dalam gelas/wadah). Persamaan dunia dengan air, menurut Ust Oemar Mita dalam acara Kajian Tazkiyatunnafs bab Niat di salah satu channel youtube, ada 4 macam.
Pertama, dunia dan air sama-sama cepat hilang dan tidak pernah setia. Kedua, dunia dan air dapat menguap (kalau tidak pandai menempatkan pada tempat yang Allah ridhoi, maka akan menguap sia-sia).
Ketiga, dunia dan air jika berlebihan akan merusak. Dan keempat, dunia dan air dapat memberi cipratan. Kalau tidak hati-hati dengan air akan terciprat diri kita, dan kalau tidak hati-hati dengan dunia akan terciprat fitnahnya. ***
(Penulis adalah mahasiswi STID M Natsir, Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar